(BAB 4) Teori perilaku konsumen: pendekatan kardinal dan ordinal

Teori perilaku konsumen membicarakan mengenai keputusan rumah tangga untuk mengkonsumsi barang. Teori perilaku konsumen penting untuk dipelajari agar memahami sisi permintaan barang dan jasa.Tujuan dari seseorang untuk melakukan konsumsi yaitu untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan memenuhi kebutuhan ini, konsumen akan mencapai kepuasan atau manfaat.Teori perilaku konsumen memiliki dua pendekatan yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.

A.) PENDEKATAN KARDINAL

Keputusan seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang  didasarkan pada perbandingan antara manfaat yang diperoleh (kegunaan) dengan  biaya yang harus dikeluarkan. Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal memiliki pandangan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal.

Ada beberapa istilah dan asumsi yang harus diketahui dalam membahas teori perilaku konsumen:

  1.  Utilitas Total  (Total Utility) yaitu nilai kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari konsumsi
  2.  Utilitas Marginal (Marginal Utility) yaitu tambahan kegunaan yang diperoleh dari penambahan  satu unit barang yang dikonsumsi.
  3. Semakin banyak barang yang di konsumsi seseorang maka besar kegunaan/manfaat yang didapatkan. Bila di konsumsi lebih dari satu barang, maka nanti akan di kategorikan masukan dalam satu bundel barang.
  4. The low of diminishing marginal utility (hukum pertambahan manfaat yang makin menurun). Atau yang dikenal juga dengan hukum Gossen. Berdasarkan hukum gossen bahwa penambahan konsumsi suatu barang akan menambah utilitas yang besar, akan tetapi makin lama pertambahan utilitas akan semakin mengecil bahkan bisa negatif.
  5. Konsistensi Preferensi. Konsumen harus mampu menyusun prioritas pilihan agar bisa membuat keputusan dan bersifat konsisten.
  6. Pengetahuan yang sempurna tentang barang yang akan keputusan konsumsinya.
Untuk lebih memahami teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal perhatikan contoh pendekatan kardinal dari tabel berikut:


Ada beberapa poin yang patut diperhatikan dari tabel diatas:

  • Dari kolom utilitas dapat kita lihat bahwa semakin banyak barang yang dikonsumsi maka total utilitasnya akan semakin besar (saat mengkonsumsi barang ke 1-5) tetapi setelah mencapai konsumsi ke 6, pertambahan konsumsi justru tidak menambah total utilitas bahkan menambah konsumsi lagi setelahnya (konsumsi barang ke 7 dan 8) justru semakin memperkecil total utilitasnya. 
  • Pada kolom utilitas marginal dapat diperhatikan bahwa pada awal-awal mengkonsumsi barang akan menambahkan utilitas marginal yang besar (Konsumsi barang ke 1 dan 2). Utilitas marginal disini menggambarkan besarnya tambahan manfaat yang diperoleh akibat menambahkan konsumsi 1 unit barang. 

Dari tabel diatas apabila dibuat dalam bentuk kurva akan terlihat seperti dibawah ini:


B.) PENDEKATAN ORDINAL
Dalam pendekatan Ordinal menganggap bahwa kegunaan (utilitas) tidak dapat dihitung. Utilitas hanya dapat dibandingkan seperti kita menilai kecantikan atau kepandaian. Pendekatan Ordinal menggunakan kurva Indifference Curve untuk menjelaskan pendapatnya.

Meskipun disebutkan dalam pendekatan ordinal bahwa kegunaan/kepuasan/utilitas tidak dapat dihiting, namun untuk keperluan studi tidak salah bila kurva indiferen diterjemahkan dalam persamaan kuantitatif.

Beberapa contoh kombinasi kepuasan tertentu dari mengkonsumsi 2 barang tersebut ditampilkan dalam tabel berikut:



 
Hal ini secara lebih jelas tergambar dalam kurva indeferen berikut:
Ada 3 asumsi yang digunakan dalam kurva indiferensi
1. Semakin Jauh kurva indiferen dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasan
2. Kurva indiferen menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping), dan cembung ke titik origin (convex to origin)
3. Tidak saling berpotongan

Dari kurva indiferen diatas hanya menampilkan satu garis kurva indiferen. Sepanjang garis kurva indiferen diatas menggambarkan kombinasi dua barang yang di konsumsi dengan tingkat kepuasan yang sama. Apapun pilihan kombinasi yang dibuat, kepuasan yang didapat sama. Yang berbeda hanya komposisi jumlah bakso dan jumlah sate yang makan.



BERIKUT PERBEDAAN PENDEKATAN SECARA KARDINAL DAN ORDINAL



SUMBER:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(BAB 5) teori produksi jangka pendek (satu input variabel) + jangka panjang (dua input variabel)

(BAB 10) Struktur pasar yaitu pasar oligopoli dan pasar monopolistik

(BAB 7) Teori biaya produksi jangka panjang skala ekonomis dan tidak ekonomis